MerdekaBelajar 19: Rapor Pendidikan Indonesia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2 pada pertanyaan yang konvensional Pelaksanaan sepenuhnya berbasis komputer memungkinkan Korelasi penilaian pendidik dan peserta didik mengenai
IsiSurat Edaran BSKAP Kemdikbukristek Nomor 2774/H.H1/KR.00.01/2022 Tentang Implementasi Kurikulum Merdeka Secara Mandiri Tahun Ajaran 2022/2023, menyatakan bahwa dalam rangka menindaklanjuti peluncuran Merdeka Belajar Episode 15: Kurikulum Merdeka dan Peluncuran Platform Merdeka Mengajar (PMM) oleh Menteri
Banyakpendidik yang belum paham tentang fitur-fitur yang dimiliki Platform Merdeka Mengajar. Padahal, Platform tersebut menyediakan berbagai informasi dan inspirasi terutama tentang bagaimana menerapkan Kurikulum Merdeka dan menciptakan ekosistem belajar yang optimal. Ayo install Merdeka Mengajar, dan bagikan gerakmu melalui twibbon di bawah
Dandilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab ā Rekonstruksi Kurikulum Berbasis OBE, CoE UNRI dan Merdeka Belajar ā. Untuk Penyampaian Masukan dan Tanggapan mengenai Kurikulum Prodi THP oleh Fahroji, S.TP., M.Sc. (Peneliti dan Sub Koordinator Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau.
CapaianPembelajaran Elemen. 1. Bilangan. Di akhir fase D, peserta didik dapat membaca, menulis, dan membandingkan bilangan bulat, bilangan rasional dan irasional, bilangan desimal, bilangan berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah. Mereka dapat menerapkan operasi aritmetika pada bilangan real, dan memberikan estimasi/perkiraan
Merdekabelajar pembelajaran berpusat pada siswa. Belajar Matematika SD, SMP, SMA, SMK menjadi mudah bersama mathedybangkitsaputra. Berikut ini file tentang Kurikulum Merdeka yang dapat Guru Pelajari. 1. Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka Membahas 110 Pertanyaan. Download File Disini. 2. Salinan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaa
JawabanQuis Asesmen Pra Program Seri Guru Merdeka Belajar Bacalah pernyataan-pernyataan berikut ini dengan seksama! 1. Apa cara belajar guru yang keliru? A. Menunggu instruksi dinas pendidikan B. Mencari dan mencoba sendiri di kelas C. Menyisihkan gaji untuk membeli buku D. Bertanya pada teman guru yang lain 2.
Padaartikel sebelumnya kita telah membahas tentang Konsep Merdeka Belajar #1, nah pada kesempatan kali ini kita bahas ringkasan materi Konsep Merdeka Belajar #2. Di bagian Konsep Merdeka Belajar ini ad 4 aktifitas yang harus kita kerjakan yaitu: 1. Aktivitas 16: Bagaimana Ciri Guru Merdeka Belajar. 2.
mK0VG0G.
āŗ OpiniāŗBelajar Merdeka Merdeka Belajar hanya akan jadi jargon saat ia gagal mempersiapkan ruang-ruang bagi pemelajaran kemerdekaan. Merdeka Belajar hidup dalam konteks yang dihidupi para guru dalam mengekspresikan kemerdekaan dan kreatifitas. KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR Kepala Sekolah Kolese Kanisius Eduard Calistus Ratu Dopo menjelaskan mengenai prinsip merdeka belajar dengan berlandaskan kemanusiaan pada pembukaan pameran hasil belajar siswa kelas XII Kolese Kanisius di Jakarta, Senin 20/1/2020.Merdeka Belajar adalah jargon Mendikbud Nadiem Makarim untuk mentransformasi pendidikan nasional. Sayangnya, jalan terjal perubahan tidak selalu semulus yang diharapkan. Sebelum merdeka belajar, guru perlu belajar merdeka terlebih beberapa kali pertemuan, Nadiem selalu mengatakan, pengalaman perubahan bisa dipastikan 99 persen merupakan pengalaman tidak enak dan tidak nyaman. Maka, transformasi pendidikan yang dia mulai pasti akan menuai kontroversi, penolakan, penentangan, dan menimbulkan semacam suasana kacau dan galau. Sangat tidak mudah mengubah mental para guru yang sudah terlalu lama tertindas. Diajak maju, malah inginnya ditindas. Begitulah kira-kira Nadiem menggambarkan situasi guru dalam masa transisi transformasi disrupsi pada saat jargon Merdeka Belajar tidak mudah mengubah mental para guru yang sudah terlalu lama guruMerdeka Belajar asumsi utamanya adalah pemberian kepercayaan kepada guru. Persis di sinilah Nadiem perlu membuka wawasannya secara lebih luas. Para guru sebenarnya bukan takut pada kemerdekaan yang diberikan, namun sistem, kebijakan, dan regulasi pendidikan selama ini alih-alih memberi kepercayaan, justru menggerogoti dimensi fundamental pendidikan yang harusnya diberikan oleh negara kepada guru, yaitu kepercayaan kepada guru, pendidikan yang baik tidak akan mungkin terjadi. Tanpa kepercayaan, kreativitas dan inovasi sulit Wirda, guru honorer sejak tahun 2017 mengajar siswa kelas 1 di SD Negeri Larangan Selatan 02, Larangan, Kota Tangerang, Banten, Kamis 13/2/2020. Tahun 2020, alokasi dana bantuan operasional sekolah BOS dalam APBN sebesar Rp 54,32 triliun untuk 45,4 juta siswa. Alokasi dana tersebut meningkat 6,03 persen dari Rp 51,23 triliun pada tahun 2019. Batas maksimal pembayaraan gaji guru honorer ditingkatkan dari sebelumnya 15 persen untuk sekolah negeri dan 30 persen untuk sekolah swasta menjadi 50 persen dari total dana ingin meretas ini semua dengan jargon Merdeka Belajar. Ini diawali dengan kebijakan menghapuskan Ujian Sekolah Berstandar Nasional USBN yang sekarang dikembalikan pada satuan pendidikan. Nadiem juga menghapus kebijakan Ujian Nasional UN yang selama ini telah menjadi kuk yang menindas leher para guru dan peserta merdeka adalah sebuah disposisi hati dan sikap untuk menghayati kebebasan dan kemerdekaan. Dengan disposisi ini, individu siap jadi individu yang mampu dipercaya. Kepercayaan adalah spirit sebuah proses pendidikan. Tanpa kepercayaan, sia-sia semua usaha membentuk manusia. Karena dari kepercayaan demi kepercayaan seperti inilah individu belajar bertanggung merdeka adalah sebuah disposisi hati dan sikap untuk menghayati kebebasan dan kemerdekaan. Dengan disposisi ini, individu siap jadi individu yang mampu gagal memahami kemerdekaan belajar dapat kita lihat dari banyaknya pertanyaan yang dialamatkan ke Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP tentang dihapuskannya USBN lewat Permendikbud No 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian M LOPES COSTA 190 siswa SMP Negeri 1 Wamena di Kabupaten Jayawijaya, bersalaman dengan para guru sebagai tanda dimulainya kegiatan belajar pada Senin 7/10/2019. Sebelumnya aktivitas sekolah di seluruh Wamena terhenti selama dua minggu akibat kerusuhan pada 23 September 2019 yang menghapus USBN ā meskipun sudah jelas dari pasal-pasal yang ada bahwa ujian diselenggarakan oleh satuan pendidikan, yang berarti otonomi ada di sekolah dan guru ā tetap saja melahirkan banyak pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan oleh sekolah dan guru sehingga Kemendikbud perlu mengirimkan Surat Edaran SE No 1 Tahun 2020 untuk mengklarifikasi persoalan seputar kebijakan Merdeka lain adalah ketika Nadiem mengeluarkan SE tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang memberi kemerdekaan pada guru untuk mendesain persiapan mengajar cukup hanya satu halaman. Di medsos lantas beredar berbagai model RPP satu halaman, yang isinya ternyata sama saja dengan RPP panjang versi lama. Versi pendek hanya dipadat-padatkan semua unsur jadi satu halaman. Guru gagal memahami spirit di balik RPP satu halaman. Guru gagal merdeka!Belajar memaknai kemerdekaan adalah hal fundamental bagi lahirnya inovasi dan kreativitas yang kokoh dan otentik. Ketika para pelaku pendidikan memahami apa arti kemerdekaan bagi dirinya, barulah dia dapat meletakkan kemerdekaan ini dalam konteks pemelajaran. Tanpa mengalami dan memahami kemerdekaan, Merdeka Belajar akan diterjemahkan sebagai belajar sesuka-sukanya, semau-maunya. Ini eranya merdeka belajar, Bung!Belajar memaknai kemerdekaan adalah hal fundamental bagi lahirnya inovasi dan kreativitas yang kokoh dan teknisMenghayati kebebasan tidaklah mudah, terutama bila individu sudah lama berada di bawah kungkungan dan belenggu rantai ketidakmerdekaan. Salah satu kultur yang selama ini membelenggu dan membuat para pelaku pendidikan seolah terpenjara sehingga gagal melahirkan kemerdekaan adalah budaya kultur teknis yang selama ini telah menjadi cara bertindak dalam mengelola MEGANDIKA WICAKSONO Guru membasuh kaki muridnya di SMP Pius, Cilacap, Jawa Tengah, Senin 25/11/2019. Guru dan murid saling bergantian membasuh kaki dalam peringatan Hari Guru Nasional sebagai simbol kerendahan hati dan saling teknis merupakan sebuah sikap yang selalu bertanya tentang hal-hal praktis semata terutama tentang ābagaimanaā-nya sebuah proses pendidikan Albertus, 201517. Sikap selalu menuju ke hal-hal praktis ini menjerumuskan pendidik dan guru menjadi semacam robot yang bekerja berdasarkan petunjuk teknis atau prosedur operasi standar yang merupakan ciri khas teknis membahayakan dunia pendidikan karena guru bukanlah mesin. Ia bukanlah robot. Mesin dan robot tidak dapat mendidik siswa karena mereka tidak memiliki kebebasan dan kesadaran. Guru adalah manusia yang memiliki kebebasan dan kesadaran, dan justru karena memiliki kebebasan dan kesadaran inilah mereka mampu menjadi pendidik nilai dan pembentuk karakter bagi para peserta teknis membuat kinerja guru yang pada hakikatnya kinerja kreatif dan otonom menjadi kinerja mekanis dan robotik. Guru merasa baru bisa berjalan ketika ada petunjuk teknis, prosedur operasi standar POS, atau bimbingan teknis, yang semuanya telah ditetapkan di luar otonomi dan kewenangan teknis membahayakan dunia pendidikan karena guru bukanlah mesin. Ia bukanlah alat ini, guru tinggal menjalani, tanpa perlu pikir panjang. Tanpa adanya tuntutan prosedur ini, ia tak mampu bergerak, atau mengambil inisiatif. Bisa dibayangkan betapa bingungnya guru memaknai jargon Merdeka Belajar, ketika mereka sendiripun masih belajar apa artinya jadi merdeka. Kemerdekaan memang menakutkan bagi mereka yang tak mampu PURNA JATI Kondisi Sekolah Dasar Muhammadiyah 4 Palembang Filial, Selasa 12/11/2019. Murid di sekolah ini harus belajar di satu kelas dengan satu guru. Walau di dalam segala keterbatasan, semangat mereka untuk belajar tetap konteks pengembangan guru, tentu persoalannya tak sederhana yang kita bayangkan. Seolah-olah, begitu ada jargon, otomatis semua berjalan layaknya angin segar perubahan. Padahal, sebaliknya, kemerdekaan itu begitu Bagi yang belum pernah merasakan kemerdekaan sebagai guru, akan ada banyak pertanyaan yang muncul pastilah, apakah yang aku lakukan sudah benar? Kalau benar, di mana pedomannya untuk memastikan bahwa yang aku lakukan benar? Bagaimana bila kepala sekolah menegurku seperti biasanya selama ini? Kalau kepala sekolah tidak menegur, bagaimana dengan pengawas? Apakah pengawas tak akan menegurku? Apakah aku tak melanggar peraturan yang berlaku? Dan masih banyak pertanyaan lagi yang menunjukkan kegalauan ekosistemDari sini semakin jelas bahwa jargon Merdeka Belajar tak hidup di alam hampa. Ia baru bermakna dalam konteks, karena para pelaku menafsirkannya sesuai dengan kebutuhan dan konteks hidupnya. Merdeka Belajar tak akan efektif tanpa transformasi keseluruhan dalam ekosistem pendidikan nasional yang melibatkan berbagai macam pemangku kepentingan. Karena itu, beberapa hal perlu dilakukan Nadiem Belajar tak akan efektif tanpa transformasi keseluruhan dalam ekosistem pendidikan nasional yang melibatkan berbagai macam pemangku bagi beberapa guru, perubahan drastis itu menyakitkan. Maka, Nadiem perlu membangun jembatan yang menghubungkan antara kemerdekaan dan yang memiliki kemampuan sangat terbatas, akan sangat frustasi dengan besarnya kemerdekaan yang diberikan. Hal seperti ini sesuatu yang normal dan wajar. Bagi mereka, tetap dibutuhkan panduan-panduan kecil agar langkah perubahan mereka semakin ekosistem pendidikan berupa keseluruhan sistem yang terintegrasi dalam sistem pembelajaran, pengawasan, evaluasi dan penilaian, harus segera didesain dan disosialisasikan agar publik dapat mendukung arah perubahan yang diinginkan Nadiem. Asesmen Kompetensi Minimal dan pengganti UN sampai sekarang masih jadi misteri bagi H PRABOWO Ribuan guru menghadiri puncak Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun Ke-73 Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI Tahun 2018 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 1/12/2018.Ketiga, prinsip subsidiaritas perlu diterapkan. Prinsip ini berbicara tentang kewenangan. Apa yang bisa dan mampu dilakukan pada level lebih rendah, tak perlu diintervensi oleh kekuasaan di atasnya. Ini berarti, bagi sekolah-sekolah dan para guru yang sudah merdeka, pintu inovasi dan kreativitas harus sampai sekolah justru mendapatkan pemaksaan baru akibat jargon Merdeka Belajar. Kemampuan Nadiem mengorkestrasi pemda jadi penentu keberhasilan inovasi dan kreasi pendidikan di sampai sekolah justru mendapatkan pemaksaan baru akibat jargon Merdeka Belajar, meskipun sebuah jargon, ia hidup dalam konteks. Konteks inilah yang dihidupi para guru dalam mengekspresikan kebebasan, kemerdekaan, tanggung jawab, inovasi dan kreasinya. Jargon Merdeka Belajar hanya akan jadi sekedar jargon saat ia gagal mempersiapkan ruang-ruang bagi pemelajaran kemerdekaan.Doni Koesoema A Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan Periode 2019-2023
Beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tangal 11 Desember 2019 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan empat perubahan yang ācukup ekstremā dalam sistem pendidikan di Indonesia yang dikenal dengan sebutan āMerdeka Belajarā. Penjabaran konsep merdeka belajar menimbulkan banyak pro dan kontra memberikan gambaran bahwa saat ini konsep perbaikan sistem pendidikan di Indonesia out of the box. Konsep merdeka belajar menjadi salah satu topik perbincangan hangat dikalangan pakar pendidikan ataupun pelaku pendidikan di Indonesia. Tidak sedikit kelompok yang meragukan mengenai kesiapan pemerintah dalam merealisasikan konsep tersebut. Kelompok pasif menuntut agar segera diberikannya panduan teknis terkait pelaksanaan konsep tersebut. Kelompok aktif dengan sangat senang berkreasi dan mengeksplorasi diri guna merealisasikan ide tersebut secepatnya. Secara umum konsep merdeka belajar yang diusung oleh kemendikbud saat ini memiliki empat komponen utama yaitu 1. Ujian Sekolah Berstandar Nasional USBN 2020 Sepenuhnya Tanggung Jawab Sekolah Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya terkait pelaksanaan Ujian Sekolah, Mendikbud mendeklarasikan bahwa mulai tahun ajaran 2020/2021 ujian sekolah sepenuhnya dikelola di masing-masing satuan pendidikan. Hal ini belum terjadi sebelumnya yang mana ujian sekolah yang diseleggarakan oleh satuan pendidikan memiliki panduan lengkap yang ditetapkan dari BSNP, diturunkan ke tingkat provinsi, lalu ke Kelompok Kerja Gugu KKG atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP, baru ke guru di sekolah. USBN yang dicanangkan oleh mendikbud memberikan kebebasan kepada pihak sekolah dalam mengelola ujian tersebut bahkan bentuk ujian yang dilaksanakan juga dibebaskan kepada masing-masing guru. Artinya guru bisa memberikan ujian dalam model apapun mlai dari ujia tertulis, portofolio, karya tulis, dan lain sebagainya. Hal menurunkan andil Dinas Pendidikan daerah dan KKG/MGMP dalam penentuan soal ujian. Peran dinas pendidikan lebih disiapkan kepada pengembangan kapasitas guru dan sekolah. 2. 2020 Ujian Nasional UN Terakhir Kontroversi yang muncul berikutnya adalah mengenai pelaksanaan UN. Selama ini UN memiliki perhatian tersebndiri bagi siswa-siswa di Indonesia. Ada yang menjadikan UN sebagai pemacu semangat belajar dan ada juga yang menjadikan UN sebagai alasan melakukan pembelajaran fiktif yang mana siswa hanya belajar dengan target lulus UN dan mendapat nilai yang disyaratkan. Meskipun banyak suara-suara yang menyerukan penolakan pada penolakan UN, akan tetapi selama ini masih belum ada birokrasi yang mengiyakan untuk melakukan pembahasan perihal UN hingga akhirnya mendikbud era Kabinet Indonesia Maju mengambil langkah untuk membahas, mengganti UN menjadi Assesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Berbeda dengan UN, Assesmen Kompetensi Minimum dinilai lebih memihak kepada siswa yang mana dilakukan diwaktu pertengahan tingkat belajar, dan bertujuan untuk mengukut kemampuan bernalar siswa dalam memecahkan permasalahan yang kompleks dan beragam secara personal maupun personal. Kembali, hal ini menjadi pro kontra dengan bentuk yang masih membingungkan dan belum ada kejelasan bagaimana bentuk implementasi lapangannya. Sedikit gambaran yang diperoleh, konteks bernalar yang menjadi indikator pengukuran nantinya adalah literasi dan numerasi 3. Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Selain memberikan beberapa angina segar kepada siswa, mendikbud juga memberikan angina segar kepada guru-guru dengan melakukan penyederhanaan RPP. RPP yang selama ini menjadi salah beban administratif guru dengan jumlah isian yang sangat banyak disederhanan menjadi beberapa poin saja yang terdiri dari Tujuan Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, dan Bentuk Evaluasi. Menyikapi unsur ini, mendikbud memberikan penekanan bahwasanya RPP sejatinya dibuat dengan tiga prinsip utama yaitu efisien, efektif, dan berorientasi pada siswa. Efisien, berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Efektif, berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berorientasi pada murid, artinya penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas. Selain meminimalisir isian dari RPP, mendikbur juga memerikan kebebasan kepada guru dalam menyusun RPP. Kebebasan bermaksud bahwa ketiga aspek diatas bukanlah acuan pembatas, hanya komponen minimum yang artinya guru bisa mengeksplor lebih jauh juga mengenai teknik penulisan RPP. Format penulisan yang diberikan juga tidak mengikat. 4. Kebijakan Zonasi Tahun Ajaran 2020/2021 Kebijakan zonasi yang diperbaiki disini lebih kepada penentuan zonasi dan persentase penerimaan di masing-masing jalur masuk. Peraturan baru ini sangat teknis, jadi langsung dicek di Permendikbud No. 44 Tahun 2019 dan surat edaran mendikbud nomor 1 tahun 2020. Salam Hangat, Rizki Zakwandi Edulogy Indonesia